Elektoral.id, Bekasi – Lapas Kelas IIA Bekasi melaksanakan Skrining Tubercolosis (TBC) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Puskesmas Aren Jaya dan Tirta Medical Center (TMC) guna meningkatkan taraf kesehatan warga binaannya.
Kegiatan selama tiga hari dari 18, 21, dan 22 Agustus 2023 ini akan menargetkan 575 warga binaan untuk skrining TBC. Kalapas Bekasi Muhamad Susanni berharap menjadi upaya deteksi dini sekaligus pemenuhan hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak.
“Untuk hari pertama kegiatan telah dilakukan penanganan skrining kepada Warga Binaan sejumlah 188 Orang,” kata Susanni di kantornya, Jumat (18/8).
Kalapas Bekasi Memantau langsung jalannya proses skrining TBC. Skrining tuberkulosis ini dilakukan dengan cara mengambil sample dahak dari WBP dan bekerja sama dengan tim medis dari puskesmas Aren Jaya Bekasi Timur. Pasalnya, TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan dapat menular melalui udara.
Bakteri penyebab TBC umumnya menyerang dan menginfeksi organ paru-paru. Tapi, bisa juga menyerang organ tubuh lain, antara lain ginjal, otak dan tulang belakang. Pemeriksaan dahak merupakan gold standar dalam penyakit TBC
“Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan sewaktu-pagi-sewaktu (SPS),” ujarnya Susanni.
Ia mengungkapkan Skrining TBC ini merupakan kegiatan deteksi dini terkait kesehatan yang merupakan salah satu Instruksi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat R. Andika Prasetya untuk terus meningkatlkan pelayanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan.
“Bila dari hasil pemeriksaan itu ditemukan adanya penyakit TBC, maka WBP yang bersangkutan akan segera di isolasi agar tidak menular kepada WBP yang lain,” Susanni menambahkan. (Imo)