Penulis: Hendro Manongko
ELEKTORAL.ID, Tomohon – Berbagai persoalan terkait Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kristen 2 Tomohon, dikeluhkan. Mulai dari dugaan penyimpangan dana bantuan operasional sekolah (BOS) hingga pelecehan terhadap siswa.
Berbagai media coba mengonfirmasi kabar itu selama beberapa bulan belakangan, namun hingga kini pihak sekolah belum memberi tanggapan. Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Kristen 2 Tomohon, Novrie Sumampouw, terkesan enggan memberi komentar.
“Kami beberapa kali datang ke sekolah. Terakhir, seperti biasa dihadang satpam. Alasannya kepsek sedang rapat. Setelah kami menunggu lama, satpam katakan kepsek akan rapat lama. Kami paham, itu bahasa penolakan,” kata Julio Pandey, jurnalis yang sehari-hari melakukan liputan di wilayah Tomohon.
Senada diungkapkan Gratia Karundeng. Menurutnya, beberapa kali mendatangi sekolah tersebut, hanya berhadapan dengan satpam.
“Kami tidak diizinkan masuk gerbang sekolah. Satpam katakan, mau cek dulu kepsek. Setelah balik, katakan kepsek sibuk. Seperti biasa,” ujarnya.
“Kami heran, entah apa yang mau ditutupi sekolah. Ada berbagai informasi terkait keluhan warga yang hendak kami konfirmasi. Sebagai jurnalis, kita tentu haram berasumsi. Semoga keluhan-keluhan yang kami dapat, tidak benar. Karena ini bisa mencoreng dunia pendidikan di Sulawesi Utara,” ucap Gratia.
Kuluhan yang sama masih terdengar hingga Rabu (13/10) siang ini. Jos Wajong, jurnalis inatara.com, yang coba melakukan konfirmasi, mengaku tak bisa bersua kepsek.
“Kebetulan satpam tidak berada di gerbang depan sekolah. Kami berhasil masuk hingga depan pintu ruang kepsek. Namun upaya konfirmasi ini juga masih belum bisa dilakukan,” ungkap Jos.
Menurutnya, dari keterangan guru yang ada di depan ruang kepsek, Kepsek Novrie Sumampouw terkesan tidak mau menerima para jurnalis yang datang.
“Kasihan, guru senior yang bolak-balik menjumpai kepsek dan kami. Sangat birokratis ternyata sekolah ini. Tapi yang jadi pertanyaan kami, kenapa kepsek enggan memberi komentar ke wartawan,” tutur Jos.