Elektoral.id, Kulonprogo – Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) menyelenggarakan kegiatan napak tilas persandian di Rumah Sandi, Dukuh, Kulonprogro pada Kamis (1/9).
Direktur Poltek SSN Marsekal Pertama (TNI)
R. Tjahjo Khurniawan memimpin langsung kegiatan yang bertema ‘Meneladani Perjuangan Pahlawan Sandi Sebagai Bekal Membangun Negeri’.
“Kegiatan bertujuan untuk mengenang
perjuangan para pahlawan persandian yang pada waktu itu tanpa pamrih dan dengan
penuh semangat cinta tanah air berupaya mempertahankan tetap tegaknya NKRI,” kata Tjahjo dalam rilisnya, Jumat (2/9).
Ia mengungkapkan ada 100 orang taruna dan taruni Poltek SSN yang menelusuri rute yang dahulu dilalui oleh para personil sandi (code officer) dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI dari adanya Agresi Militer Belanda II.
“Rute napak tilas dimulai dari Rumah Sandi yang bertempat di Desa Dukuh, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo menuju Rumah Karyo Utomo di Desa Banaran,” ujarnya.
Rumah Sandi Dukuh merupakan rumah yang dijadikan sebagai markas persandian darurat tatkala terjadi Agresi Militer Belanda II. Adapun Rumah Karyo Utomo merupakan markas sekaligus rumah gerilya Kol. T.B Simatupang yang menjabat wakil kepala staf angkatan perang kala itu.
Menurutnya, rumah sandi dukuh memegang peranan penting dalam proses kirim terima berita rahasia kenegaraan. “Dari sanalah informasi disandikan dan dikirimkan ke Stasiun Radio AURI PC 2 Playen untuk diteruskan ke Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittingi,” Tjahjo menuturkan.
Selanjutnya, Dari PDRI berita rahasia kenegaraan diteruskan ke perwakilan RI di New Delhi, sehingga tersiar informasi ke dunia internasional mengenai perjuangan RI dalam mempertahankan kemerdekaan dari serangan Agresi Militer Belanda II.
Selain kegiatan napak tilas, lanjut Ttjahjo, para peserta juga melaksanakan kegiatan bakti sosial. Tujuannya membangun kedekatan dengan warga sekitar dan dalam rangka melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. (Imo)