Penulis: Hendro Manongko
Editor: Rikson Karundeng
ELEKTORAL.ID, Tomohon – Harapan besar para petani bunga kota Tomohon membuncah. Ada rindu, pemerintah dapat memberikan perhatian bagi upaya pengembangan hasil pertanian mereka.
Hal itu dituturkan senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Ir. Stefanus B.A.N. Liow, M.A.P., saat bincang-bincang bersama para wartawan di salah satu kedai di kaki Gunung Lokon, Tomohon, Rabu (21/7/2021).
“Dalam sejumlah kesempatan ketika bersua dan mendengar aspirasi para petani bunga di Tomohon, mereka berharap perhatian pemerintah. Petani bunga krisan misalnya, selama ini mereka berharap dari iven TIFF (Tomohon International Flower Festival). Sekarang TIFF sudah tidak ada,” kata Liow yang ikut didampingi istri tercinta, Ketua Komisi III DPRD Kota Tomohon Ir. Miky Junita Linda Wenur, M.A.P.
“Di Tomohon sudah ada perda (peraturan daerah) soal iven internasional ini, jadi siapapun pemimpin di daerah ini harus lakukan itu,” jelasnya.
Personel Komite II DPD RI ini mengungkapkan, dari hasil percakapan dengan sejumlah lembaga berkompeten dan pihak petani, ada beberapa ide menarik yang muncul dalam rangka memaksimalkan produk bunga petani, menjawab kebutuhan pasar, pengembangan destinasi pariwisata bunga, sekaligus upaya menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Idenya bagaimana kita menanam bunga dan jadi destinasi wisata. Misalnya, di daerah masuk SMA Lokon, bisa bikin hamparan bunga di sana,” tuturnya.
“Kata petani, kebutuhan lokal bunga bisa dipenuhi. Cuma sekarang bagaimana menyiapkan rencana ekspor ke Jepang dan Timur Tengah. Sekarang untuk mewujudkan itu, kita masih punya masalah karena bibit masih beli di luar,” ungkap Liow.
Liow juga membeberkan, kini ada daerah lain yang akan mengembangkan bunga sebagai salah satu produk unggulan. Menurutnya, ini perlu direspons postif.
“Dengar-dengar Bali juga akan kembangkan bunga. Kita sebenarnya lebih untung, karena sudah lebih dulu. Tomohon sudah dikenal sebagai Kota Bunga. Sekarang tinggal bagaimana mau serius mengurusi ini,” kata Liow.
Ia menilai, upaya pengembangan sarana pendukung dan sumber daya manusia (SDM) di sektor ini juga sangat penting, demi kemudahan dan kelancaran upaya pengembangan bunga sebagai produk unggulan di kota Tomohon.
“Di Tomohon sudah ada tujuh greenhouse, itu perlu dikembangkan. Perlu latih orang Tomohon untuk teknik kultur jaringan biar kita tidak beli lagi bibit dari luar. Waktu lalu saat TIFF, kita juga masih memenuhi kebutuhan bunga dengan mendatangkan dari luar,” terangnya.
“Kita bisa juga manfaatkan balai-balai teknologi pertanian di Sulawesi Utara, yang ada di perguruan-perguruan tinggi yang ada. Ide-ide dan aspirasi ini sudah saya sampaikan ke Pak Wali Kota Tomohon juga belum lama ini,” tutur Liow. (*)