Penulis: Anugrah Pandey
Editor: Rikson Karundeng
ELEKTORAL.ID, Manado – Universitas Negeri Manado (Unima) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) sukses menggelar seminar nasional bertajuk “Penguatan Demokrasi dan Integritas Pemilu di Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Peninsula Manado, Sabtu (5/12).
Seminar nasional ini menghadirkan langsung Ketua DKPP RI, Prof. Dr. Muhammad, S.IP., M.Si., sebagai narasumber beserta Ketua Minat Tata Kelola Pemilu Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Dr. Ferry D. Liando, guru besar Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unima, Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran, M.Pd., dan Dr. Goinpeace Tumbel, S.Sos.,MAP., M.Si., dan dari Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Sulawesi Utara (Sulut), Meidy Y. Tinangon, S.Si, M.Si.
Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd., yang membuka langsung kegiatan ini, menyambut dengan sukacita penyelenggaraan seminar nasional ini, dan berharap boleh berlangsung dengan baik.
“Seminar ini merupakan impelementasi dan kerja sama antara Unima dengan DKPP RI sejak tanggal 2 November 2020 yang lalu. Dan tema ini sangat relevan, karena dengan waktu tidak lama lagi kita akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),” ujar Katuuk.
Ketua DKPP RI dalam pemaparannya berharap, Pilkada di Sulut menjadi contoh bagi 270 daerah di Indonesia, dengan menghadirkan Pilkada yang berkualitas dan berintegritas.
“Kita negara demokratis. Kita memilih presiden, gubernur, bupati, wali kota dan calon anggota DPR. Namun sayangnya, belum kita pastikan pemilu yang kita lakukan akan berlangsung demokratis,” ungkap Muhammad.
Ia juga mengajak masyarakat di Sulut, untuk memilih calon kepala daerah dan ditentukan langsung oleh masyarakat Sulut sendiri.
“Jangan sampai calon kepala daerah di Sulut ditentukan oleh 9 hakim yang ada di Mahkamah Konstitusi (MK). Kalau dia berselisih, yang menentukan calon kepala daerah itu bukan masyarakat itu sendiri, tapi yang menentukan adalah MK,” tandasnya.
Dia pun mengimbau dan mengingatkan hal ini kepada penyelenggara, yakni KPU dan Bawaslu.
“Saya mengingatkan terutama teman-teman KPU dan Bawaslu, agar supaya calon kepala daerah kita itu boleh masyarakat Sulut sendiri yang menentukannya melalui pemilihan serentak ini. Jangan sampai suara kita sia-sia,” tukas Muhammad.
Diketahui, seminar ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dari Unima, Unsrat, Univerisitas Klabat (Unklab) dan Universitas Katolik De La Salle Manado. (*)