Saling Mendukung, SMA Negeri 1 Tomohon Sukses Gelar Pensi

Penulis: Reinhard Loris
Editor: Happy Christian


ELEKTORAL.ID, Tomohon – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tomohon, sukses gelar Pentas Seni (Pensi) dengan tema ‘The Infinity of Culture’. Kegiatan dalam rangka ujian praktik mata pelajaran Seni Budaya untuk Kelas XII ini dilaksanakan di halaman sekolah yang berada di Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Kamis (21/3).

Kepala Sekolah (Kepsek), Maria Walukow, S.Pd., M.Hum., mengatakan pada dasarnya pihak sekolah berusaha memberikan  pengalaman belajar bagi siswa betul-betul secara maksimal dan berusaha memberikan fasilitas layanan pendidikan yang maksimal, sehingga kegiatan pentas seni  boleh terlaksana.

“Memang yang pasti ini bukan hanya dari pihak sekolah, tentu saja ini kerja sama dengan semua pihak, karena memang ini kan butuh dukungan dari orang tua, wali kelas, guru-guru bahkan semua berkolaborasi, termasuk adik-adik kelas saling menunjang dalam kegiatan ini. Bahkan yang luar biasa, ini dapat bantuan dari berbagai pihak, baik dari alumni, dari sekolah-sekolah yang membantu untuk fasilitas,” ucap Kepsek saat diwawancarai.

Ia menegaskan, dalam hal ini dapat mengajarkan siswa akan bagaimana mereka berproses dalam belajar berkolaborasiberkolaborasi. Sebab performance seperti ini sangat membutuhkan peralatan, dan sarana yang baik. agar supaya kelihatan maksimal, dan luar biasa, dan memang luar biasa pelajaran yang mereka terima ini.

“Diharapkan momen ini bisa jadi proses belajar bagi siswa yang tak terlupakan, selain memang kita mengeksplorasi segala potensi yang ada pada siswa, sehingga boleh tertuang di dalam ujian praktek seni budaya ini. Jadi kami mengangkat semua potensi yang ada dan tidak ada lagi yang mengatakan siswa itu tidak berguna, tidak ada siswa yang tidak penting. Jadi semua siswa itu punya peranan masing-masing,” jelas Walukow.

Menurutnya, waktu dan durasi kegiatan sangat terbatas. Mulai dari konsep untuk merancang acara, mempersiapkan waktu dan durasi kegiatan, sehingga membutuhkan kerja sama antar siswa. Ada hal-hal interaktif yang terjadi, bahkan sampai konflik di antara siswa.

“Tetapi di sini kita bisa melihat bagaimana mereka belajar mencari solusi dan sampai pada akhirnya mereka boleh menampilkan suatu karya yang sangat luar biasa seperti ini. Jadi saya sebagai pihak sekolah yakin, dengan praktik seperti ini menjadi cara mereka belajar yang betul-betul praktis nyata, bahkan packaging yang dibuat oleh sekolah,” sambungnya.

“Dalam hal ini, kami membahasakannya ini secara profesional, agar supaya memang mereka betul-betul paham mengorganisasi ivent seperti ini. Memang ini istilahnya bukan untuk mengatur hanya dari segi penampilan mereka, tetapi memenej bagaimana mempersiapkan ivent, sampai mereka panitia menempatkan diri sebagai person in charge (PIC),” sambungnya.

Diakui, memang sejak tahun yang lalu kegiatan seperti ini sudah dilaksanakan. Itu dengan mengundang terutama orang tua atau wali, agar supaya mereka menjadi saksi akan pengalaman belajar anak-anak yang mereka sudah percayakan di SMA Negeri 1 Tomohon.

Kepada orang tua, Walukow mengucapkan terima kasih banyak sudah memberikan full suport. Karena tanpa suport dari orang tua, tentunya kegiatan ini tidak akan jalan dan sukses. Selanjutnya sekolah mereka memang menjadi sekolah penggerak dan mereka juga harus mampu menjadi contoh praktik baik bagi sekolah lain.

“Memang sejak tahun yang lalu sudah dilaksanakan kegiatan seperti ini dan juga turut mengundang terutama orang tua atau wali, agar supaya mereka menjadi saksi akan pengalaman belajar bermakna, praktis dan nyata, anak-anak yang mereka sudah percayakan di SMA Negeri 1 Tomohon,” urainya.

Walukow mengaku, pihaknya memang memang minta guru-guru dan beberapa kepala sekolah untuk datang, jadi memang pihaknya mengundang mereka.

“Jadi dalam istilah sekolah pengerak itu, kami berbagi praktik baik. Jadi kami tidak menutup akses bagi mereka untuk menyaksikan bagaimana kami mempraktikkan model belajar yang praktis, dalam konsep ujian praktik seni budaya seperti ini paketnya. Jadi kami justru ingin berbagi supaya maju bersama, mereka boleh melihat penampilan anak-anak untuk menjadi motivasi dan inspirasi bagi sekolah yang lain,” sambung Walukow.

Ia menegaskan, memang pada tahun ini menjadi tahun untuk evaluasi kegiatan tahun lalu. Seperti tahun lalu kurang pendokumentasian.

“Karena tahun lalu sempat diminta dari kementerian mengenai pentas seni kami. Waktu mereka tahu akan pentas seni yang kami selenggarakan, mereka meminta video. Kami sendiri kelabakan, karena waktu itu hanya memvideokan melalui handphone,” jelasnya.

“Dan sekarang kami sudah mengunakan tim khusus untuk media pendokumentasian, dan mudah-mudahan bagus hasil recordingnya. Mirisnya waktu tahun lalu, hasil recording satu filenya hilang dan hanya tersisa setengah-setengah, dan jadinya kami perlu tim khusus untuk mendokumentasikan. Mudah-mudahan menjadi bagus untuk tahun-tahun berikut, dengan sarana-sarana teknologi yang lebih bagus,” tandasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini