Elektoral.id, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melakukan penyerahan warga negara Filipina Hector Aldwin Pantollana alias HAP yang bersatus buronan interpol dalam dugaan kasus penipuan dan judi kasino.
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Saffar M. Godam mengungkapkan penangkapan Hector atas kerjasama dengan Polri setelah mendapat informasi tersangka berada di Bali pada Oktober 2024.
“HAP merupakan buronan dari Philippines National Police terkait fugitive wanted for prosecution, artinya yang bersangkutan melarikan diri dari proses penuntutan di negaranya, Filipina,” ungkap Godam dalam jumpa pers.
Godam mengaku pihaknya menerima informasi dari Biro Investigasi Filipina pada 31 Oktober 2024 bahwa HAP sudah menetap di Indonesia. Dari informasi itu, Ditjen Imigrasi dan Polri melakukan penelusuran dan berhasil menangkap HAP.
Ditjen Imigrasi pun segera mengeluarkan pencegahan perlintasan pada 4 November 2024. HAP berencana keluar dari Bali dengan tujuan ke Hong Kong sebagai tempat persembunyian berikutnya. Lalu petugas berhasil mencegah dan mengamankan HAP di Bandara Ngurah Rai pada 9 November 2024.
“Setelah itu, petugas dari Ditjen Imigrasi mengamankan yang bersangkutan dan membawanya ke Jakarta untuk mempermudah koordinasi dengan pihak kepolisian, NCB Interpol, dan Kedutaan Besar Filipina di Indonesia,” jelas Godam.
Usai penangkapan itu, pemerintah Filipina kemudian bersurat ke pemerintah Indonesia untuk memulangkan HAP. Proses ini sesuai dengan Pasal 75 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
“Pada 13 November 2024, kami melakukan serah terima dengan Interpol. Sinergi ini menunjukkan komitmen kami dalam menangani buronan internasional,” katanya.
Atas permintaan pemerintah Filipina itu, Ditjen Imigrasi segera memulangkan HAP pada Rabu (27/11) yang akan didampingi oleh perwakilan dari Atase Imigrasi Kedutaan Filipina di Indonesia.
Diketahui, Hector merupakan operator judi kasino yang tertangkap oleh Criminal Investigation and Detection Group yang diduga mengambil investasi senilai miliar peso dari ribuan investor di Cordilleras dan wilayah lain di negara ini. Selain itu, Hector juga terlibat dalam tindak kejahatan lainnya. (Imo)