Penulis: Rikson Karundeng
Editor: Lefrando Gosal
ELEKTORAL.ID, Manado – Publik negeri akan menghadapi 9 hal baru dalam Pemilihan Serentak Lanjutan 9 Desember 2020 nanti. Poin-poin penting itu dipaparkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Divisi Perencanaan dan Data, Lanny Ointu, S.E., saat menyampaikan materi ‘Pelaksanaan Tahapan di Masa Bencana Non Alam (PKPU6/2020)’ pada kegiatan penyuluhan Produk Hukum Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara tahun 2020, di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Selasa (1/9).
Hal baru pertama, pemilih per Tempat Pemungutan Suara (TPS) paling banyak 500.
“Kita atur jumlah pemilih di TPS paling banyak 500. Daerah yang pilkada (pemilihan Bupati-Wakil Bupati/Wali Kota-Wakil Wali Kota) kami malah membatasi tidak lebih dari 400. Kita menghindari penumpukan untuk menaati protokol kesehatan,” kata Ointu.
Kedua, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sehat dari Covid-19. “Sebelum bertugas, KPPS yang akan kami rekrut akan kita tes lebih dahulu. Mereka akan dirapid. Tapi kalau berubah harus diswab, akan kita swab,” ujarnya.
Ketiga, suhu tubuh sehat 37,3 derajat. “Nanti mereka yang suhu tubuhnya lebih tinggi dari 3,37 derajat, mereka tetap akan memilih tapi akan diatur di TPS khusus,” terang Ointu.
Keempat, pengaturan kedatangan. Menurutnya, seluruh pemilih yang akan datang di TPS akan diatur agar tidak menumpuk.
Kelima, areal TPS bebas Covid-19. “Sebelum dipakai, kita akan sterilisasi TPS dulu. Keenam, sterilisasi paku. Jadi paku yang akan digunakan untuk mencoblos akan disterilisasi karena paku sering dipakai bergantian,” sebut Ointu.
Ketujuh, wajib pakai masker. “Semua pemilih yang akan datang ke TPS wajib pakai masker. Kami harapkan dibawa sendiri. Petugas KPPS nanti memang akan menyiapkan tapi terbatas,” paparnya.
Kedelapan, sarung tangan plastik sekali pakai.
“Semua yang datang akan kita berikan sarung tangan sekali pakai. Itu sebelum mengambil dokumen dan bisa dipakai sampai mengambil paku dan mencoblos. Jadi kita aman,” tandasnya.
Kesembilan, tinta ditetes. “Dulu tinta dicelup, sekarang hanya akan ditetes,” kunci Ointu. (*)