Memaknai Simbol Rasis atau Bukan Rasis

Penulis : Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia

________________________________________________________________

Saat ini ruang publik diwarnai wacana tentang dugaan penggunaan simbol rasis. Memaknai sebuah atau gabungan simbol apakah bermakna rasis atau bukan rasis tidak semudah membalik tangan, harus sangat hati-hati, holistik, mendalam dan yang tak kalah nilainya yaitu niat seseorang atau sekelompok orang memproduksi sejumlah simbol terkait.

Sebab, makna terhadap simbol sangat subyektif, perspektif, relatif, kontekstual, situasional dan sosial (interaksi). Sesungguhnya simbol (verbal dan atau verbal) itu sama sekali tidak bermakna, tetapi manusia-lah yang memberi makna terhadap simbol.

Karena itu, jika ada perbedaan pandangan terhadap sebuah atau sekelompok simbol, sejatinya ditempuh jalur komunikasi dialog dan masyawarah antar para pihak dengan mengedepankan kearifan kebangsaan.

Jika musyawarah tidak mengasilkan kesamaan makna dan atau kesepakatan, tentu jalur terakhir dengan proses hukum.

Hanya saja pengungkapan makna simbol agar lebih konprihenship (paripurna) dalam suatu proses hukum terkait dugaan tindakan rasis sejatinya berbasis pada sejumlah konsep dan teori komunikasi yang terkait dan relevan.

Karena itu, penanganan kasus rasis perlu meminta pandangan dan penjelasan dari komunikolog tentang makna simbol yeng terkait dengan dugaan rasis, sebagai ahli.

Salam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini