Penulis: Anugrah Pandey
Editor: Rikson Karundeng
ELEKTORAL.ID, Manado – Persoalan politik uang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Utara (Sulut). Masalah ini diakui menjadi faktor lahirnya pemimpin yang tidak berintegritas.
Penegasan tersebut disampaikan, Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda. Disebutkan, integritas dalam pelaksanaan pilkada tahun 2020 bukan hanya berdasarkan hukum normatif saja. Namun juga untuk melindungi dan melaksanakan etika dan perilaku nilai-nilai yang baik dalam demokrasi pada pilkada tahun 2020.
“Dampak politik uang bukan hanya ketika pemungutan suara saja namun berimbas sampai masa kepemimpinan yang tidak berintegritas. Karena proses pilkada yang baik dan benar melahirkan pemimpin yang berkualitas,” terang Malonda.
Ia mengungkapkan, politik uang bukan hanya terjadi di tempat ibadah, tempat-tempat umum, namun juga bisa terjadi di kehidupan sosial bermasyarakat.
“Saat ini Bawaslu Sulut berupaya dan seleksi terhadap daerah yang menjunjung tinggi integritas demokrasi anti politik uang,” tuturnya.
Kata Malonda, dalam pilkada saat ini tanggung jawab Bawaslu Sulut bukan hanya menjaga kedaulatan rakyat namun juga menjaga integritas dalam keselamatan kemanusiaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Maka dalam hal ini, Bawaslu Sulut mengimbau masyarakat pemilih agar disiplin dan tertib terhadap protokol Covid-19. (*)