Elektoral.id, Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Sekjen Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) sekaligus Sekjen Zayed Award for Human Fraternity, Judge Dr. Abdelsalam di ruang kerjanya, Jumat (6/10).
“Kita mendukung MHM yang memprakarsai ‘Paviliun Agama’ dalam rangkaian Conference of the Parties 28 (COP-28) pada November 2023 di Uni Emirat Arab. Menjadi sejarah baru untuk pertama kalinya dalam penyelenggaraan COP-28, menyiapkan platform global dialog antar agama dalam menghadapi isu perubahan iklim,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya.
Teelihat Ketua Kehormatan Presidium of Inter Religious Council (IRC) Indonesia Din Syamsuddin dan Presiden Universitas Darussalam Gontor Prof. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi.
Bamsoet menjelaskan, MHM secara resmi membuka kantor cabang di Jakarta pada 4 Oktober lalu bertepatan Konferensi Agama dan Perubahan Iklim di Jakarta yang dihadiri 150 peserta dari berbagai agama di Asia Tenggara, cendekiawan, akademisi, dan generasi muda yang peduli terhadap isu perubahan iklim dan persiapan menuju COP-28.
“Paviliun Agama dalam COP-28 akan menghidupkan nilai-nilai agama dan budaya lokal dalam menyikapi perubahan iklim, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan. Mengingat perubahan iklim dan kelestarian lingkungan saat ini menjadi isu global yang mengemuka,” kata Waketum Partai Golkar itu.
Menurutnya, peran dan kontribusi tokoh agama dalam membangun kesadaran, kepedulian, dan komitmen kolektif masyarakat sangat penting dan strategis. Eks Ketua DPR RI itu menerangkan, tokoh agama menjadi penyebar informasi yang paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
Sekitar 61,7 persen masyarakat percaya atau sangat percaya terhadap informasi yang disampaikan tokoh agama, melebihi tingkat kepercayaan pada informasi yang bersumber dari keluarga, ketua lingkungan, hingga ketua adat.
“Kondisi di dunia sepertinya juga tidak jauh berbeda. Fakta ini harus dioptimalkan oleh para tokoh agama untuk menyebarkan hal-hal di luar ranah religiusitas. Seperti menyampaikan pesan dan aksi penyelamatan lingkungan dari krisis iklim yang semakin nyata,” pungkasnya. (Imo)
Diketahui, MHM merupakan lembaga internasional independen yang dipimpin Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb. MHM berdiri tahun 2014 beranggotakan para cendekiawan dan tokoh bangsa yang bercirikan keadilan, kebijaksanaan, dan moderasi.
Bertujuan mempromosikan perdamaian di masyarakat muslim dan non-muslim, menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, hidup berdampingan dan persaudaraan manusia. (Imo)