Elektoral.id, Jakarta – Pasca pandemi dunia kuliner kembali bangkit melalui rumah makan Sambal Bu Nik yang menargetkan konsumen penggila makanan-makanan pedas alias sambal.
Direktur Marketing Sambal Bu Nik Ahmad DS mengungkapkan rumah makan berlokasi di Ruko Pamulang Permai, Tangerang Selatan merupakan cabang ke dua yang berani menggelontorkan dana Rp 450 juta memanjakan para wisatawan kuliner.
“Hebatnya omset Sambel Bu Nik Pamulang yang baru hitungan hari sudah setara dengan Sambel Bu Nik Jatiasih yang buka pertama,” ujar Ahmad kepada wartawan di Pamulang, Tangsel, Rabu (23/11).
Ia mengatakan Sambal Bu Nik bukan sebatas bisnis kuliner di jantung Kota Pamulang, melainkan memperkenalkan kepopuleran bahan-bahan yang cukup istimewa dalam penyajiannya untuk memanjakan lidah masyarakat.
“Ada beberapa keistimewaan yang kita ambil yaitu terasi kita ambil dari Bangka Belitung, cabenya dari Gunung Lahat, Sumatera Selatan, tomatnya kita pakai tomat rampai dari Lampung, kita pakai garam Himalaya, dan kacangnya ditanam di Jember,” kata Ahmad.
Selain bahan-bahan racikan sambal tadi, Sambal Bu Nik memiliki jenis petai hutan atau jaling-jaling untuk menemani cocolan sambal yang konon dapat menambah stamina pria. “Inilah keunikan yang enggak ada di tempat lain,” ia menuturkan.
Sambal Bu Nik memiliki teknik pemasaran sederhana dengan berbekal marketing organik, pasang spanduk dan papan nama yg besar, posting feed story IG FB Tiktok, tanpa iklan berbayar, bisnisnya langsung melejit. Untuk pemilihan lokasi usaha, menurutnya menjadi pertimbangan.
“Saya maunya kayak Pecel Lele Tenda buka outlet, buka aja. Gak usah ada acara macem-macem, promo macem-macem. Kita test orang datang apa gak,” kata Ahmad.
Sambal Bu Nik mematok harga yang menarik perhatian. Tertulis di spanduknya ‘mulai Rp 10.000’ mampu merayu konsumen untuk mampir. Mata konsumen dimanjakan menu-menu menggoda ayam, bebek, sate kulit, ati, ikan air tawar dan laut yang tersaji segar tanpa dari mesin pendingin.
“Saya perhatikan selama sebulan ini, pelanggan awalnya masuk kebanyakan terprovokasi oleh kata Sambel Bu Nik Rp 10 ribu dan terlihat ramai dengan parkiran penuh,” Ahmad menjelaskan.
Aneka lalapan yang melimpah dan gratis seperti terong ungu, daun popohan, kubis, kemangi, daun petai muda, ketimun, selada. Selain itu nasi putih harum dan pulen berkualitas premium. “Makan nasi pakai sambel aja udah enak banget. Sambelnya enggak bikin mules,” jelas Ahmad.
Dalam waktu dekat ini, Sambel Bu Nik akan membuka cabangnya di Citayam Depok, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Sawangan Depok, dan Bekasi. (Imo)