Gandeng Pers, Ketua KPU Sulut Harap Pilkada 2024 Terselenggara Dengan Baik

Penulis: Hendro Karundeng


ELEKTORAL.ID, Tomohon – Upaya terselenggaranya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Bumi Nyiur Melambai menjadi gol Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut). Insan pers salah satu pilar demokrasi pun digandeng dalam ‘Rapat Koordinasi Peliputan Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 Kepada Awak Media’ yang dilaksanakan pada Minggu – Selasa, 26-28 Mei 2024, di Hotel The Sentra Manado.

Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan mengatakan, kegiatan rapat koordinasi (rakor) ini merupakan kegiatan melanjutkan proses atau koordinasi yang sudah dilakukan dari waktu ke waktu dari ke tahapan ke tahapan.

“Terutama wartawan senior pasti sudah bersama-sama dengan KPU  sejak KPU ada di provinsi Sulut tahun 2003 dan sudah melalui berbagai tahapan pilkada dan Pemilu 2004, Pilkada 2005 dan terakhir Pemilu 2024 dan sekarang Pilkada 2024,” kata Poluan.

“Jadi bagi yang bersama-sama dengan KPU dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak, tentu ini kelanjutan dari koordinasi kita sekaligus menguatkan lagi dan mencari suatu terobosan-terobosan secara bersamaan, kira-kira upaya bersama apa yang kita lakukan agar Pilkada 2024 ini bisa terselenggara lebih baik,” sambungnya.

Poluan menjelaskan, melakukan pilkada merupakan upaya-upaya perbaikan terhadap sistem politik dan sistem demokrasi, sehingga kehidupan masyarakat lebih baik lagi. Karena pilkada sebagaimana sistem demokrasi itu merupakan media terpilihnya elit politik baru dalam memimpin daerah dan pemimpin daerah itu seyogianya dapat mensejahterakan semua masyarakat.

“Beban kita sekarang sebenarnya tidak lagi sebagai beban agar proses prosedural itu bisa terlaksana. Karena sudah banyak sekali kita bikin dan pemilu saja baru selesai. Jadi secara prosedur kami meyakini bahwa proses itu bisa dilaksanakan, tentu itu apa yang menjadi pengalaman KPU. Apalagi dengan ada Bawaslu dan semua stakeholder terlibat dalam tahap demi tahap penyelenggara pilkada,” terangnya.

Ditambahnya, tugas berat adalah yang menjadi beban bersama, bagaimana pemilu dan sekarang pilkada menghasilkan demokrasi yang substansial, demokrasi yang lebih berkualitas, berkeadaban. Masyarakat bisa memilih secara lebih baik tahun demi tahun atau tahun demi tahun pilkada, masyarakatnya lebih rasional dalam menentukan pemimpinnya dan para calon pemimpinnya mengorganisir dukungan dengan yang cara sesuai ketentuan.

“Itu menjadi tugas berat bersama bagi kami sebagai penyelenggara yang memfasilitasi, sebagai lembaga layanan atau dengan Bawaslu atau dengan teman-teman media semua yang dalam sejarah keadaban demokrasi itu disebut sebagai salah satu pilar atau benteng demokrasi,” tandasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini