Elektoral.id, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari menanggapi tewasnya Rodrigo Ventocilla (32), mahasiswa lulusan Harvard Kennedy School sekaligus aktivis transgender yang kini berstatus tahanan Polda Bali.
Taufik mendesak Mabes Polri segera mengusut penyebab kematiannya dan meminta Polda Bali menjelaskan secara transparan ke publik serta menangani persoalan ini secara profesional dan akuntabel.
“Saya mendapat informasi kasus tewasnya aktivis Rodrigo Ventocilla pada di mana yang bersangkutan sebelumnya ditangkap dan ditahan sejak 6 Agustus atas dugaan kepemilikan makanan yang diduga mengandung ganja,” ujar Taufik dalam rilisnya.
Menurut politisi NasDem ini, kematian Rodrigo pada tanggal 11 Agustus 2022 yang lalu harus diusut tuntas karena seseorang yang berada dalam tahanan merupakan tanggung jawab dari pihak yang melakukan penahanan.
“Yang bersangkutan merupakan tahanan Polda Bali sehingga saya mendesak Polda Bali terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi, jika ada yg harus dimintai pertanggungjawaban maka wajib dilakukan secara profesional dan transparan,” katanya.
Taufik mengaku pihak kepolisian betul-betul harus bekerja profesional, apalagi kasus ini melibatkan warga negara lain yang tentunya akan menjadi sorotan internasional.
“Kondisi kesehatan, perlindungan keamanan, serta keberlangsungan hidup seorang tahanan adalah tanggung jawab pihak yang melalukan penahanan. Sehingga, apabila terdapat kematian dalam tahanan maka hal tersebut adalah persoalan serius dan harus dijelaskan sedetail-detailnya mengenai mengapa dan apa penyebab kematiannya,” ia menuturkan.
Sebelumnya beredar pernyataan dari keluarga Ventosilla dan pasangannya Sebastían Marallano pada 23 Agustus 2022 yang menyerukan otoritas penegak hukum di Peru agar dilakukan investigasi yang sepatutnya atas hak-hak Ventosilla yang dilanggar, menjamin kebenaran, keadilan dan repatriasi.
Namun, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan belum ada komunikasi dengan perwakilan Peru mengenai kematian Rodrigo Ventocilla di Bali. (Imo).