Covid-19 Pengaruhi Partisipasi Pemilih, Alfitra: Ini Tantangan KPU dan Bawaslu


Penulis: Rikson Karundeng
Editor: Lefrando Gosal


ELEKTORAL.ID, Manado – Hawa risau membekap publik negeri. Ada rasa khawatir, partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 akan ‘jatuh’. Fakta itu dikuak Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Dr. Alfitra Salamm, dalam kegiatan media gathering yang digelar oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara, di Kota Manado, Sabtu (5/9).

Menurutnya, ini akan menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Ini tantangan besar bagi penyelenggara, KPU dan Bawaslu. Apakah partisipasi pemilih pilkada kali ini bisa melebihi pemilu 2019. Itu yang harus menjadi konsen penyelenggara,” ujarnya.

Alfitra menyebutkan pilkada Korea Selatan yang justru menuai sukses di tengah pandemi.

“Korea Selatan sukses menyelenggarakan pemilu di tengah pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, partisipasi pemilih selalu di bawah 50 persen. Saat pandemi, justru naik menjadi 66 persen,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, isu Covid-19 dalam pilkada jadi kunci sukses Korea Selatan.

“Kesuksesan Korea Selatan menggelar pemilu itu salah satunya Covid-19 menjadi isu positif, menjadi isu pembangunan yang menarik, bukan malah menakut-nakuti masyarakat,” terangnya.

Karena itu, Alfitra berharap isu kesehatan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 dapat menjadi isu sentral yang diusung para kandidat pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pilkada Serentak 2020.

“Menurut saya, kandidat yang akan terpilih adalah yang bisa membangkitkan isu ini (Covid), baik dilihat dari sisi kesehatan, ekonomi, pendidikan,” tutur Alfitra.

Ditegaskan, pandemi Covid-19 dipastikan mempengaruhi partisipasi pemilih pada pilkada kali ini. Partisipasi pemilih bisa dipertahankan antara lain dengan menjadikan Covid-19 sebagai isu sentral para kandidat. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini