Penulis: Filo Karundeng
Editor: Lefrando Gosal
ELEKTORAL.ID, Tomohon – Kerinduan siswa untuk belajar bersama di Sekolah Dasar (SD) GMIM 7 Tomohon, belum bisa terjawab sepenuhnya. Mengingat sejumlah ruangan kelas yang sementara direhab.
Hal itu diutarakan Jenny K. Potu, S.Pd., Kepala Sekolah SD GMIM 7 Tomohon, ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (7/9/2021).
“Untuk kami di SD GMIM 7 Tomohon hanya ada satu ruangan yang kosong. Sehingga sudah ada 50 persen yang masuk hingga hari ini, teruntuk siswa kelas satu. Tapi siswa kelas dua sampai kelas enam yang punya kerinduan besar untuk masuk sekolah, masih belum bisa terjawab. Mengingat situasi dan kondisi beberapa ruang kelas yang sementara direhab,” sebut Potu.
Menurutnya, Kondisi ini memang membatasi. Tapi proses pembelajaran harus tetap dilaksanakan.
“Walaupun demikan, proses pembelajaran harus dilaksanakan. Saya menginstruksikan kepada guru-guru untuk menggunakan dua metode pembelajaran. Daring maupun luring. Jadi sebagian guru melaksanakan daring di sekolah. Yang lain keliling mengunjungi siswa-siswa di rumah,” ujat Potu.
Diakuinya langkah tersebut diterapkan, agar supaya siswa bisa mendapatkan hak untuk belajar secara merata.
“Mereka sudah bentuk kelompok. Kemudian diberikan materi oleh guru. Supaya pendidikan merata. Baik yang daring maupun luring,” aku Potu.
Dikatakan selanjutnya, untuk proses rehab ditargetkan akhir bulan November sudah rampung. Namun mengantisipasi agar siswa tidak berlarut-larut belajar di rumah, rehab dilakukan per kelas.
“Untuk peroses rehab, saya sudah berkomunikasi dengan pemborong akhir November ini baru selesai. Tapi kami berupaya, untuk rehab dilakukan per kelas supaya nda berlarut-larut anak untuk belajar di rumah,” ucap Potu, saat mengawasi proses perbaikan satu ruangan kelas.
Dirinya mengaku, di SD GMIM 7 Tomohon semua persyaratan untuk belajar tatap muka sudah sangat siap.
“Kalo untuk persiapan, sejuah ini untuk proses tatap muka di SD GMIM 7 Tomohon sudah sangat siap. Semua yang berkaitan dengan pembelajaran di tengah pandemi sudah siap. Guru-guru pun semua sudah divaksin,” tutup Potu.