Bangun Kekuatan, Hanura Tomohon Gandeng Partai Non Seat

ELEKTORAL.ID, Tomohon – Jelang perhelatan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon Tahun 2020, sejumlah partai politik terus memperlihatkan geliatnya. Seperti yang dilakukan Partai Hanura Kota Tomohon.

Di bawah kepemimpinan Fischer Mangundap, partai yang identik dengan warna orange itu terus melakukan manuver politik. Komunikasi politik ditunjukkan Partai Hanura DPC Kota Tomohon dengan menggandeng sejumlah partai ‘non seat’ atau partai yang tidak mendapat jatah kursi di parlemen Kota Bunga.

“Pekan lalu, tepatnya tanggal 11 Februari telah diadakan pertemuan sejumlah pimpinan partai di Kota Tomohon. Ajakan kami (Hanura, red) disambut positif karena selang beberapa bulan jelang perhelatan pilkada serentak, belum ada satupun bakal calon yang membangun komunikasi dengan partai-partai tersebut, bahkan cenderung diabaikan,” aku Mangundap.

Melihat peluang tersebut, Ketua DPC Partai Hanura, Fischer Mangundap bergerak cepat. Pihaknya langsung membangun komunikasi politik dengan mengundang partai-partai peserta pemilihan legislatif (pileg) 2019 itu.

“Benar, undangan pertemuan saya layangkan hanya melalui pesan singkat WhatsApp. Bersyukur mendapat respon positif dari rekan-rekan parpol. Hingga saat ini Berkarya, PPP, PSI, Perindo, PKPI, PAN, Garuda, PKB menanggapi positif dan ingin memberi diri,” ungkapnya.

“Intinya dalam pertemuan tersebut ada kesepahaman dan rekan-rekan parpol menerima baik niat Partai Hanura untuk membangun komunikasi politik,” sambungnya.

Disentil soal kemana arah politik pargab nanti, Mangundap membeberkan pihaknya belum menentukan sikap dan masih akan fokus untuk melakukan konsolidasi.

“Harapan terbuka lebar bagi mereka untuk berjuang bersama kami dalam rangka konsolidasi. Walaupun memang belum menentukan kemana arah dukungan,” terangnya.

Diakui Mangundap, semangat membangun koalisi pargab kali ini bukan tanpa alasan, melainkan berkaca dari kesuksesan Jefferson Rumajar dalam memenangkan Pilwako Tomohon 2005-2010 lalu.

“Partai gabungan punya sejarah baik di Kota Tomohon, mengingat nama JSMR pernah terbang tinggi ketika didukung partai gabungan dalam pilwako 2005 – 2010.  Walaupun saat ini aturan tidak memungkinkan gabungan partai menjadi tiket dalam pertarungan pilkada, tetap saja mereka patut mendapat tempat,” pungkasnya. (Tim El)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini