Elektoral.id, Jakarta – Nama Airlangga Hartarto kembali menjadi pilihan masyarakat untuk menjadi pengganti Presiden Jokowi pada Pemilu 2024 mendatang menurut survei Laboratorium Survei Indonesia (LSI).
Hasil penelitian sosial politik menggunakan metode materialisme dialektika yang diterapkan dalam gejala sosial atau masyarakat dalam menentukan pilihan pengganti Jokowi dan Parpol pada Pemilu 2024.
Untuk mendapat hasil yang terbaik penelitian dilakukan dengan metode survei jajak pendapat di masyarakat dengan mengambil sample sebanyak 1820 di 34 provinsi secara proposional dan terukur, pengambilan sample mengunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan dari hasil survei sebesar 95 persen dan memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,3 persen, penelitian di masyarakat dilakukan mulai 24 November sampai 9 Desember 2021.
Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino mengatakan hasil penelitian di masyarakat menunjukan gejala sosial yang terjadi selama dua tahun akibat dampak Covid-19 , menghasilkan sebanyak hampir 78,8 persen perekonomian masyarakat mengalami penurunan yang signifikan dan sebanyak 21,2 mengalami penurunan namun tidak terlalu signifikan, di mana simpanan dan tabungan, sumber pendapatan masyarakat tidak terlalu terdampak.
“Hasil penelitian menunjukan masyarakat menyatakan bahwa kinerja pemerintahan Jokowi dalam memulihkan ekonomi dan penanggulangan Covid menunjukan tingkat kepuasan yang sangat signifikan,” kata Dino dalam rilisnya, Kamis (16/12).
Ia menjelaskan di mana hampir 86,8 persen masyarakat merasakan puas di mana pemerintah sudah bekerja keras dan menuju ke arah yang benar dalam memulihkan ekonomi dan menanggulangi penyebaran Covid dengan kebijakan PPKM dan vaksinisasi. “Sementara sebanyak 13,2 persen masyarakat tidak puas,” ujarnya.
Hasil penelitian, lanjut Dino, juga menunjukan bahwa gejala sosial yang terjadi dengan dinamika politik nasional jelang 2 tahun menuju pemilu 2024, sebanyak 26,4 persen sudah punya pilihan tetap terhadap parpol yang akan dipilih di pemilu 2024.
“Sebanyak 39,7 persen mengaku belum memiliki ketetapan untuk memilih parpol mana yang akan di pilih nantinya, dan 33,9 persen masih merahasiakan pilihannya atau tidak menjawab,” ujarnya.
Ia melanjutkan 1820 responden yang dijadikan objek penelitian ini diberikan pertanyaan Parpol mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini, maka hasil tabulasi menunjukan pilihan terhadap PDIP 14,3 persen ,Golkar 14,1 persen, Gerindra 13,8 persen, Demokrat 8,1 persen, PKB 6,8 persen, PKS 6,2 persen, Nasdem 5,3 persen, PAN 3,4 persen, PPP 3,2 persen, Prima 2 persen, Perindo 1,9 persen, PBB 1,1 persen, Gelora 1,1 persen, Hanura 1,1 persen, PSI 0,9 persen, PKPI 0,9 persen, Garuda 0,9 persen, Partai Umat 0,6 persen, Berkarya 0,6 persen, Tidak Memilih 13,7 persen.
Dino mengungkapkan dari hasil penelitian terhadap gejolak sosial masyarakat didapati bahwa tokoh yang diidam-idamkan oleh masyarakat untuk menjadi presiden RI berikutnya adalah tokoh yang memiliki kemampuan dan kredibilitas serta kerja nyata.
“Serta program-programnya yang sudah berdampak pada ekonomi keluarga,” ucap Dino.
Menurutnya, hal tersebut terjawab bahwa sebanyak 70,3 persen masyarakat tidak butuh pemimpin yang cakap dalam pencitraan & tebar pesona saja, tapi kebijakannya tidak berdampak pada ekonomi keluarga masyarakat.
“Sementara 29,7 persen menyatakan tokoh yang mampu dan tetap melanjutkan program program prorakyat dan pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan oleh presiden Jokowi,” katanya.
Dino menyebut ada nama-nama tokoh dari kalangan menteri dan pejabat di pemerintahan Jokowi termasuk kepala daerah dan elit parpol yang disodorkan kepada 1820 warga Indonesia sebagai objek penelitian.
Adapun urutan tokoh-tokoh teratas yang paling dipilih sebagai presiden RI ke 8 jika diadakan pemilihan pemilu hari ini yakni Airlangga Hartarto menjadi pilihan yang teratas yang dipilih sebanyak 16,2 persen, Ganjar Pranowo 15,9 persen, Prabowo Subianto 15,8 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Gatot Nurmantyo 4,2 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,9 persen, Muldoko 3,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,4 persen.
“Diikuti Anies Baswedan 3,4 persen, Sandiaga Uno 3,4 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Erick Thohir 1,8 persen, Khofifah Indar Parawangsa 1,4 persen, Tri Risma Harini 1,4 persen, dan yang tidak menjawab sebanyak 11,6 persen,” Dino menambahkan.
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar yakni Ujang mengatakan selain Menko Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sosok Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memiliki kinerja yang baik.
“Kalau bicara soal Covid, kinerja Airlangga cukup lumayan. Karena kita tahu, Covid- 19 hari ini sudah bergerak melandai,” kata Ujang kepada wartawan.
Menurutnya, kinerja yang baik dalam penanganan Covid-19 itu sangat membuat rakyat mengapresiasi kinerja Airlangga.
Lalu melihat hasil survei LSI, Ujang mengklaim elektabilitas Airlangga menjadi pengaruh dalam Pilpres 2024 sehingga peluang tersebut menjadi modal Airlangga sebagai capres 2824.
“Menjadi modal awal. Waktu masih 3 tahun lagi. Jadi masih banyak kemungkinan terjadi,” ia menuturkan. (Imo)