Airlangga Hartarto Semakin Unggul di Bursa Capres 2024

Elektoral.id, Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi salah satu nama yang berpotensi menjadi salah satu Capres 2024 berdasarkan hasil survei Citra Nusantara Network (CNN).

Chief Koordinator Penelitian Masyarakat Citra Nusantara Network (CNN) Dwi Harini mengatakan selama menjabat ketua partai, Menko Perekonomian itu dianggap berhasil memuaskan masyarakat di tengah masa pandemi.

Terungkap dalam survey jajak pendapat terhadap 2010 Responden Terpilih berusia 17 tahun ke atas tersebar secara proposional di 34 Provinsi di Indonesia sesuai data pemilih pada Pilpres 2019, Penelitian di mulai sejak 7 -20 November 2021.

“Penarikan sample yang dijadikan Responden dalam penelitian ini mengunakan Metode Multistage Random Sampling Dengan Tingkat Kepercayaan 95 persen dan Memiliki Margin of Error +/- 2.19 persen,” kata Dwi dalam keterangan pers, Selasa (30/11).

Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh surveyor, di antaranya adalah Preferensi Masyarakat terhadap pilihan partai politik jika pemilu digelar hari dengan pertanyaan terbuka secara langsung kepada 2010 responden maka hasil pilihan tersebut adalah sebagai berikut PDI Perjuangan tetap menjadi pilihan teratas yang dipilih oleh 10,8 persen responden.

Kemudian di urutan kedua Partai Golkar 10,4 persen, Gerindra 9,4 persen, Partai Demokrat 6,8 persen, PKB 6,4 persen, PKS 6,2 persen, Nasdem 5,6 persen, PAN 2,1 persen , PPP 1,7 persen, dan partai politik lainnya di bawah 1 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 34,6 persen.

Sementara itu, lanjut Dwi, jika data hasil penelitian dari 2010 respoden ketika ditanyakan partai mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner yang terdapat pilihan nama- nama parpol, maka hasilnya adalah

“Sebanyak 15,2 persen memilih PDIP, Golkar dipilih sebanyak 14,9 persen, Gerindra 14,7 persen, Demokrat 8,8 persen, PKB 7,2 persen, PKS 6,7 persen, Nasdem 6,3 persen, PAN 3,4 persen, PPP 2,9 persen sedangkan partai politik lainnya hanya Partai Prima yang mencapai 2,2 persen sedangkan lainnya seperti PSI, Hanura, Perindo, Gelora, PKPI, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Berkarya hanya dipilih tidak lebih pada kisaran 0,5-1 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 12,7 persen,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, meski pemilihan presiden masih tiga tahun lagi. Namun manuver dan wacana siapa bakal calon presiden (capres) 2024 sudah ramai didengungkan.

Dari hasil penelitian terhadap 2010 responden didapati preferensi publik terhadap nama nama bakal calon presiden , dengan mengunakan pertanyaan Tertutup dengan menyodorkan nama nama tokoh dengan pertanyaan tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi & track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat disaat pandemi Covid-19.

“Maka hasilnya yang sangat menarik dari temuan penelitian ini terkait preferensi publik terhadap tokoh bakal calon presiden pada pilpres 2024 kinerja dan prestasi tokoh berbanding lurus dengan preferensi publik dalam memilih sosok presiden 2024 hal ini yang menyebabkan Elektabilitas Airlangga Hartarto yang tertinggi mencapai 18,4 persen di mana kinerja dan prestasi Airlangga dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi memberikan dampak yang positif terhadap kehiduapan sosial ekonomi masyarakat di saat pandemi,” Dwi menjelaskan.

Begitu juga dengan Ganjar Pranowo yang rajin turun ke bawah langsung melakukan penanggulangan Covid-19 dan kerja, kerja program Pemprov Jateng dan kerja, kerja relawan Ganjar Pranowo for President yang banyak di-upload di media sosial memberikan dampak tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo hingga 18,1 persen, sementara Prabowo Subianto masih menjadi pilihan pemilih yang loyal kepada Prabowo dan Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 14,7 persen ini juga modal yang sangat cukup bagi Prabowo karena relawan Prabowo belum bergerak dan Prabowo sendidri belum turun ke bawah hanya sibuk dengan tugasnya sebagai Menhan , yang menarik Sri Mulyani juga dianggap punya peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional sehingga berdampak publik memilih untuk calon presiden jika pemilihan presiden digelar nanti.

Dan yang sangat mengejutkan adalah Putra dari Presiden Jokowi yang merupakan Walikota Solo mulai dilirik oleh publik sebagai bakal Calon Presiden akibat tindak tanduknya dan kerja kerjanya sebagai walikota Solo yang juga rajin turun ke bawah dan ini menyebabkan Gibran Rakabuming Raka mendapat tingkat keterpilihan sebesar 4,2 persen melampui Agus harimurti Yudhoyono yang hanya 4,1 persen serta Anies Baswedan yang hanya 3,6 persen akibat terganjal oleh kasus Formula E .

Tingkat keterpilihan Gibran Rakabuming Raka juga melewati Muahimin Iskandar dengan tingkat keterpilihan 3,6 persen, kemudian Sandiaga Uno mantan Cawapres yang kalah dipilpres 2019 tingkat keterpilihannya mencapai 3,2 persen dan kerja Erick thohir dalam membranding dirinya dengan mengunakan jaringan BUMN juga menghasilkan tingkat elektabilitas hingga 2,9 persen kemudian dalam survei juga ditemukan nama Gatot Nurmantyo yang merupakan dari kalangan militer memiliki tingkat keterpilihan yang cukup mengejutkan dengan 6,9 persen. Dan Kinerja Puan Maharani juga menjadikan tokoh wanita terkuat saat ini dengan 6,6 persen dan yang belum memberikan pilihan sebanyak 9,3 persen. (Imo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini